Dalam kehidupan kita, tersenyum dan
menangis sudah menjadi hal yang pasti, adakah orang yang tak pernah
tersenyum atau menangis? Hati-hati bila anda tidak pernah menangis atau
tersenyum, saat ada humor orang lain tersenyum anda sama sekali tidak
bereaksi atau anda baru tersenyum lima menit kemudian, bisa perasaan
anda yang telah membatu atau mungkin anda dekat dengan penyakit
schizoprenia. Senyuman dan tangisan adalah ice breaking dalam
rutinitas kehidupan, denganya perasaan yang tidak dapat keluar dengan
kata-kata bisa terungkapkan. Bahkan percayakah anda? Senyuman dan
tangisan akan senantiasa mengiringi kita dari saat kita lahir sampai
kita mati nanti. Saat kita lahir, kita menangis, hal yang alamiah dan
bagus untuk pernafasan kita karena dengan menangis kita akan menghirup
udara sehingga bisa bernafas. Maha suci Allah yang telah mengatur
semuannya. Sesuai dengan firmanNya:
“dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis,“ [QS. An-Najm: 43]
Orang-orang pun ada yang tersenyum atas
kelahiran kita ada juga yang menangis bahagia atau terharu karena
akhirnya kita telah lahir. Kemudian waktu bergulir dan sampailah saat
kita menyaksikan senyum dan tangis untuk terakhir kalinya. Ya di saat
hari kematian kita, kita punya dua pilihan,
Pertama, kita akan jadi orang yang tersenyum di saat kematian kita
karena kita akan bertemu dengan Rabb kita dan tentunya membawa bekal
yang cukup untuk menjadi golongan orang-orang yang masuk ke surgaNya.
Sedangkan orang-orang hidup menangis karena kehilangan kita dan segala
kebaikan-kebaikan kita.
Atau
Kedua, kitalah yang akan menangis, menangis karena kita belum siap menghadapNya
dengan segala dosa yang ada pada diri kita. Sedangkan orang hidup malah
tersenyum dengan kepergian kita. Entah karena mereka bebas dari
gangguan kita, entah mereka tersenyum karena tidak lagi melihat ahli
maksiat dan sebagainya. Na’udzubillahimindzalik.
Saat ustadz aam mengatakan hal ini
spontan saya jadi sangat tersentuh, sedih, malu bahkan air mata keluar.
Kawan, sungguh kita punya pilihan, jika hari ini kita dipanggil olehNya,
akankah kita menjadi orang yang tersenyum atau kita menjadi orang yang
menangis? Dan saya berkata pada diri sendiri, saya hari ini sangatlah
jauh untuk menjadi orang yang tersenyum, saya yakin saat ini akan
menjadi orang yang menangis dengan dosa-dosa yang banyak. Maka,
bersyukur kepada Allah karena hari ini masih diberi kesempatan untuk
memperbaiki diri dan terus berdoa, “yaa Rabb, jadikanlah hambaMu ini orang yang tersenyum di hari kematian nanti”
Semoga dapat menjadi pengingat bagi saya pribadi dan antum yang membaca dan merenungkannya dengan sepenuh hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar